Sampai saat ini dunia sains masih dibuat penasaran dengan teleportasi yang sangat membingungkan. Jika Pernah menonton film Jumper, mungkin akan mendapatkan bayangan tentang teleportasi.
Film ini menceritakan tentang seorang pemuda bernama David Rice yang memiliki kemampuan untuk berpindah tempat kemanapun dia mau hanya dengan memikirkan tempat tersebut. Pada saat dia menyadari bahwa dia memiliki kemampuan tersebut, maka hal pertama yang dia lakukan adalah membobol sebuah bank, cukup dengan berpindah dari kamarnya ke dalam lemari besi bank itu. Maka sukseslah dia merampok uang berkarung-karung dan segera berfoya-foya dengan uang itu.
Definisi Teleportasi dan Etimologinya
Menurut Wikipedia, Teleportasi adalah pengalihan materi dari satu titik ke titik lain, kurang lebih instan, mirip dengan konsep apport,
kata yang sebelumnya digunakan dalam konteks spiritualisme. Teleportasi
digunakan secara luas dalam karya fiksi ilmiah dan fantasi.
Kata
ini teleportasi diciptakan pada tahun 1931 oleh penulis Amerika Charles
Fort untuk menggambarkan penghilangan aneh dan penampilan dari anomali,
yang ia menyarankan agar dapat menggabungkan, Ia menggabungkan dengan
Yunani pada awalan tele - (berarti jauh) dan bahasa latin verba portare (yang
berarti membawa). formal menggunakan pertama Fort kata itu dalam bab
kedua dari buku 1931, Lo! : "Sebagian besar dalam buku ini saya akan
mengkhususkan diri pada indikasi bahwa ada sebuah kekuatan transportory
yang saya sebut Teleportasi." Fort menambahkan "aku akan dituduh telah
terletak dirakit, benang, hoaks , dan takhayul .. Untuk beberapa derajat
Saya kira begitu diriku Untuk tingkat tertentu, aku tidak. Saya
menawarkan data . menyarankan Fort teleportasi yang mungkin dapat
menjelaskan berbagai diduga paranormal fenomena, meskipun sulit untuk
mengatakan apakah Fort mengambil sendiri "teori" serius atau malah
digunakan untuk menunjukkan apa yang dia lihat sebagai kekurangan ilmu
pengetahuan mainstream ke account untuk fenomena aneh.
Untuk
lebih melihat tentang teleportasi,mari kita simak video yang berisi
kumpulan kejadian teleportasi yang dihimpun oleh On The Spot :
Sejak roda
ditemukan lebih dari 5000 tahun yang lalu, manusia pun menemukan cara
baru untuk melakukan perjalanan dari satu rempat ke tempat lain lebih
cepat. Kereta, sepeda, mobil, pesawat terbang, dan roket diciptakan
untuk mengurangi waktu yang dihabiskan untuk sampai di tujuan. Meskipun
demikian, alat-alat transportasi ini mempunyai kekurangan: Semuanya
mengharuskan kita melintasi jarak fisik, yang bisa memakan waktu mulai
dari hitungan menit sampai berjam-jam tergantung titik awal dan titik
akhir (tujuan).
Tapi bayangkan
jika ada cara untuk berangkat dari rumah ke supermarket tanpa harus
menggunakan mobil, atau dari halaman belakang menuju Stasiun Ruang
Angkasa Internasional tanpa harus menggunakan pesawat luar angkasa.
Beberapa ilmuwan sekarang sedang meneliti metode perjalanan seperti itu,
dengan menggabungkan sifat-sifat telekomunikasi dan transportasi untuk
memperoleh sebuah sistem yang disebut teleportasi.
Teleportasi
melibatkan dematerialisasi suatu objek pada suatu titik, dan mengirim
detail konfigurasi atom objek tersebut secara tepat ke tempat lain, dan
kemudian dikonstruksi kembali. Ini artinya bahwa waktu dan ruang bisa
dihilangkan dari perjalanan—kita bisa berpindah ke lokasi lain secara
langsung, tanpa melintasi jarak fisik.
Kita sudah
dikenalkan akan gagasan teleportasi dan teknologi futuristik lainnya
dengan serial televisi Star Trek (1966-1969) berdasarkan cerita yang
ditulis Gene Roddenberry. Pemirsa terpesona melihat Kapten Kirk, Spock,
Dr. McCoy dan lainnya mendarat ke planet yang mereka temui ketika
melakukan pengembaraan di alam semesta.
Tahun 1993, ide tentang teleportasi keluar dari area science fiction menuju
dunia kemungkinan teoretis. Adalah fisikawan Charles Bennett dan tim
peneliti di IBM menegaskan bahwa teleportasi kuantum adalah hal yang
mungkin, jika objek asli yang diteleportasi dihancurkan. Pernyataan ini,
yang pertama kali diumumkan Bennett dalam pertemuan tahunan American
Physical Society bulan Maret 1993, diikuti dengan laporan penelitiannya
dalam Physical Review Letters terbitan 29 Maret 1993. Sejak itu
eksperimen menggunakan foton telah membuktikan bahwa teleportasi kuantum
secara fakta adalah hal yang mungkin.
Eksperimen Teleportasi
Tahun 1998,
para fisikawan di California Institute of Technology (Caltech), bersama
dua kelompok fisikawan Eropa, mewujudkan gagasan IBM menjadi kenyataan
dengan dengan keberhasilan menteleportasikan foton, partikel energi yang
membawa cahaya. Kelompok Caltech ini mampu membaca struktur atomik dari
sebuah foton, mengirimkan informasi ini melalui kabel coaxial sejauh 1
meter dan menciptakan replika foton tersebut. Seperti yang diprediksi,
foton dititik asal hilang ketika replikanya terbentuk.
Dalam melaksanakan eksperimen tersebut, Caltech mampu menghindari Prinsip Ketidakpastian Heisenberg,
yang merupakan penghalang utama untuk teleportasi objek yang lebih
besar daripada foton. Prinsip ini menyatakan bahwa kita tidak bisa
mengetahui secara serentak lokasi dan kecepatan suatu partikel. Tapi
jika kita tidak tahu posisi suatu partikel, bagaimana kita bisa
menteleportasikannya? Untuk melakukan teleportasi tanpa menentang
Prinsip Heisenberg, maka digunakanlah prinsip yang disebut dengan entanglement (Quantum entanglement adalah
fenomena mekanika kuantum dimana keadaan kuantum dari dua atau lebih
objek harus diterangkan dengan saling mereferensi satu sama lain,
meskipun objek-objek tersebut terpisah secara fisik). Dalam hal ini,
setidaknya dibutuhkan tiga foton untuk mencapai teleportasi kuantum.
Foton A: Foton yang akan diteleportasi
Foton B: Foton yang mengalami pemindahan
Foton C: Foton yang direferensikan dengan foton B
Jika melihat lebih seksama pada foton A tanpa entanglement,
maka ada kehancuran dan dengan demikian merubahnya. Dengan
menghubungkan foton B dan C, maka bisa diambil informasi tentang foton
A, dan informasi yang masih ada akan dipindahkan ke B dengan entanglement,
dan kemudian ke foton C. ketika informasi foton A dimasukkan ke foton
C, maka bisa diciptakan replika yang persis foton A. namun foton A
musnah sebelum informasi dikirim ke foton C.
Dengan kata
lain, ketika Kapten Kirk menghilang ke planet asing, analisa tentang
struktur atom dirinya dipindahkan melalui ruang transporter menuju
lokasi yang diinginkan, dimana replika Kirk diciptakan dan yang asli
dihancurkan.
Tahun 2002,
para peneliti di ANU berhasil menteleportasikan sinar laser. Eksperimen
teleportasi terbaru yang sukses adalah tanggal 4 Oktober 2006 di Niels
Bohr Institute di Copenhagen. Dr. Eugene Polzik dan timnya
menteleportasikan informsi yang disimpan dalam sinar laser ke dalam
suatu awan atom. Menurut Polzik ini merupakan langkah yang maju karena
pertama kalinya menteleportasikan dua objek yang berbeda, cahaya dan
materi. Yang satu sebagai pembawa informasi dan yang lain sebagai media
penyimpanan.
Teleportasi
kuantum mempunyai potensi untuk perkembangan komputasi kuantum.
Percobaan ini penting dalam mengembangkan jaringan yang bisa
mendistribusikan informasi kuantum. Prof. Samuel Braunstein, dari University of Wales,
menyebut jaringan tersebut sebagai “Internet kuantum.” Teknologi ini
bisa digunakan suatu hari untuk membangun komputer kuantum yang
mempunyai kecepatan transmisi data berkali lipat lebih cepat dibanding
komputer terhebat saat ini.
Teleportasi Manusia
Masih jauh bagi
kita untuk membuat mesin teleportasi seperti ruang transporter kapal
ruang angkasa Star Trek. Hukum fisika “saat ini” tidak memungkinkan
menciptakan transporter yang bisa memindahkan orang ke lokasi lain
secara instan, yang membutuhkan perjalanan dengan kecepatan cahaya.
Untuk menteleportasi manusia, harus dibuat sebuah mesin yang bisa mengidentifikasi dan menganalisa keseluruhan dari 1028 atom
yang menyusun tubuh manusia. Kemudian mesin ini juga harus mengirim
informasi ini ke tempat lain, dimana tubuh orang tersebut harus
dikonstruksi kembali dengan presisi penuh. Bahkan molekul tidak boleh
bergeser satu milimeter pun dari posisi aslinya, atau orang tersebut
muncul dengan cacat fisik atau saraf yang sangat parah.
Dalam film Star
Trek, teleportasi dilakukan dengan mesin yang disebut transporter.
Mesin transporter ini kemudian mengunci semua atom orang tersebut, dan
menggunakan pembawa gelombang untuk memindahkan molekul-molekul ke
manapun diinginkan. Kita menyaksikan Kapten Kirk dan krunya melebur
menjadi cahaya yang menyilaukan sebelum menghilang, dan berubah kembali
ke asal di planet yang jauh.
Kalaupun kita
bisa membuat mesin seperti itu, tidak mungkin orang yang
diteleportasikan benar-benar dipindahkan. Mesin tersebut bekerja lebih
mirip mesin fax—duplikat orang yang diteleportasi akan dibuat di mesin
penerima, tapi dengan presisi yang jauh lebih tinggi daripada mesin fax.
Tapi apa yang terjadi dengan objek asli? Salah satu teori menyatakan
bahwa teleportasi akan menggabungkan kloning genetik dengan digitisasi.
Dalam kloning
biodigital ini, secara logika yang dipindahkan akan tewas. Pikiran dan
tubuh asli mereka akan hilang. Sebagai gantinya, struktur atom mereka
akan dicipta ulang di lokasi lain, dan digitisasi akan mencipta ulang
memori, emosi, harapan dan impian. Sehingga orang tersebut akan tetap
ada, tapi dalam tubuh yang baru, dengan struktur atom yang sama dengan
tubuh asli, dan diprogram dengan informasi yang sama.
Tapi seperti
semua teknologi, ilmuwan yakin terus meningkatkan gagasan tentang
teleportasi, sampai saat dimana suatu hari kita bisa menghindari metode
yang menyakitkan tersebut. Satu hari, salah satu anak cucu kita akan
bisa menyelesaikan pekerjaan harian di kantor di planet dalam galaksi
lain yang jauhnya jutaan tahun cahaya dari Bumi; mengatakan kepada jam
tangannya untuk makan malam di planet X dan duduk di meja makan sebelum
perkataannya selesai.
Sumber Referensi : Wikipedia, On The Spot via Youtube, Fisika.net, Space.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar