Pages - Menu

Jumat, 29 Maret 2013

Serangan"Cyber" TerbesarSepanjang Sejarah

Sebuah
serangan cyber berjenis
distributed denial of service
(DDoS) terhadap perusahaan
keamanan jaringan Spamhaus
memiliki dampak yang sangat
besar. Akibat serangan
tersebut, dikabarkan
kecepatan internet dunia,
terutama di benua Eropa,
terus melambat.

"Hacker" Murka, Internet Dunia Melambat

Kecepatan
internet di dunia, khususnya di
belahan benua Eropa,
dikabarkan melambat. Hal ini
tidak disebabkan oleh
rusaknya infrastruktur atau
ada kabel bawah laut yang
terkena jangkar kapal,
seperti yang menimpa
jaringan internet salah satu
operator Indonesia beberapa
waktu yang lalu.

Melambatnya internet di
Eropa tersebut disebabkan
oleh sebuah serangan
distributed denial of service
(DDoS) yang diklaim sebagai
yang terbesar dalam sejarah.

Biasanya, untuk melancarkan
serangan DDoS, si penyerang
memanfaatkan server atau
botnet untuk mengirimkan
traffic palsu kepada target
dengan harapan dapat
membuat server target
menjadi offline atau mati.

Namun, serangan kali ini
disinyalir sedikit berbeda.
Peretas diduga
memanfaatkan masalah di
Domain Name System (DNS)
untuk memborbardir server
korban dengan traffic
internet dari seluruh dunia.
Skala serangan ini disebut
sebagai yang terbesar dalam
sejarah karena mampu
mencapai 300 GB per
detiknya.

Serangan DDoS ini diarahkan
ke sebuah perusahaan
keamanan jaringan bernama
Spamhaus. Perusahaan yang
bermarkas di kota Geneva
(Swiss) dan London (Inggris)
tersebut selama ini bekerja
membuat daftar hitam
(blacklist) situs-situs web
yang dianggap berbahaya.
Daftar hitam tersebut
nantinya akan dijual ke
berbagai perusahaan
penyedia layanan internet
(ISP) yang biasanya
menggunakan daftar ini
sebagai acuan untuk
memblokir situs-situs web
yang dianggap berbahaya.

Seperti dikutip dari Mashable,
Kamis (28/3/2013), daftar
hitam itu diperkirakan
"bertanggung jawab"
terhadap pemblokiran 80
persen spam e-mail di seluruh
dunia.
Spamhaus sendiri dikabarkan
menjadi korban serangan
DDoS setelah menambahkan
Cyberbunker, sebuah
penyelengara internet asal
Belanda, dalam daftar
hitamnya.

Cyberbunker adalah sebuah
layanan penyimpanan data
yang mengizinkan
penggunanya untuk
menyimpan semua data,
kecuali pornografi anak dan
hal-hal yang berkaitan
dengan teroris.
Sepertinya, pihak-pihak di
balik Cyberbunker atau
bersimpati dengannya murka
atas tindakan pemblokiran
tersebut, kemudian mereka
pun melakukan serangan
balasan dendam.
Meski Cyberbunker
sebenarnya tidak dituduh
bertanggung jawab atas
serangan ini, seorang yang
mengaku sebagai juru bicara
Cyberbunker, Sven Olaf
Kamphuis, memberikan
sebuah pernyataan yang
membuat perusahaan
tersebut menjadi tertuduh.

Kepada BBC, Kamphuis
menyatakan, Spamhaus tidak
seharusnya dapat
menentukan "apa yang boleh
dan tidak di internet".
Steve Linford, kepala
eksekutif Spamhaus, kepada
BBC, mengatakan, skala
serangan ini belum pernah
terjadi sebelumnya."Kita
dalam serangan cyber
selama lebih dari seminggu,''
katanya.
"Tetapi, mereka tidak bisa
meruntuhkan kami. Teknisi
kami melakukan pekerjaan
yang luar biasa untuk
menangkal serangan.''
Linford mengatakan pasukan
polisi internet dari lima
negara kini tengah
menyelidiki serangan cyber
ini.

Minggu, 03 Maret 2013

Perbaiki Kerusakan Sistem Windows Anda Dengan Aplikasi Windows Repair



Aplikasi Windows Repair adalah sebuah aplikasi untuk membantu memperbaiki berbagai permasalahan seperti kerusakan pada registri, masalah pada Internet Explorer, Windows Update, Windows Firewall dan masih banyak lagi. Malware yang terinstal pada program dapat melakukan proses modifikasi, maka dari itu aplikasi Windows Repair